5 Kesalahan Pebisnis Pemula dalam Melakukan Branding Produk

Branding Produk
freepik.com

Branding adalah usaha yang dilakukan pelaku bisnis untuk membangun merek agar dapat dikenal dan diingat konsumen sehingga mereka lebih memilih produk tersebut dibanding produk milik kompetitor. Proses branding tidak hanya berusaha membesarkan merek, tetapi juga berhubungan dengan logo merek, citra, kredibilitas, dan lain-lain. Akan tetapi, masih banyak pebisnis pemula yang melakukan beberapa kesalahan dalam branding produk. Berikut kesalahan yang sering terjadi.

1. Asal-Asalan Memilih Merek

Sebelum membangun branding, hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan merek. Proses ini sering dianggap remeh oleh pebisnis pemula, padahal perlu banyak pertimbangan ketika menentukannya karena merek selalu melekat di produk, dokumen, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan bisnis. Untuk itu, pilihlah merek yang sederhana, tetapi unik sehingga mudah diingat oleh konsumen. Sebaiknya, jangan memilih merek yang terlalu khusus untuk berjaga-jaga jika akan mengembangkan bisnis ke bidang lain.

2. Logo Merek Kurang Profesional

Logo yang terlalu biasa atau kurang profesional dapat membuat branding gagal. Meski masih pemula, jangan takut membayar lebih pada desainer grafis untuk mendesainkan logo merek. Sebab, logo merek yang profesional akan menggambarkan bahwa bisnismu tidak main-main. Tidak perlu desain yang rumit, asal dapat mewakili merek dan mudah dikenali konsumen.

3. Tidak Mengetahui Target Pasar

Kesalahan lain yang dilakukan pemula dalam melakukan branding adalah tidak menentukan terlebih dahulu target pasar yang akan dituju. Melakukan promosi kepada target yang salah akan membuat branding sia-sia. Sebaiknya, riset sebanyak mungkin mengenai kebutuhan calon konsumen dan tawarkan solusi menggunakan produkmu.

4. Kurang Optimal Menggunakan Media Sosial

Dilansir oleh Hootsuite, lima aplikasi media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia pada tahun 2021 adalah Youtube, WhatsApp, Instagram, Facebook, dan Twitter. Rata-rata masyarakat Indonesia menghabiskan waktu selama kurang lebih 3 jam untuk berselancar di dunia maya.

Oleh karena itu, media sosial sangat berpengaruh besar pada program branding. Namun, banyak pebisnis pemula yang tak memanfaatkan media sosial secara optimal. Beberapa dari mereka ada yang menginginkan hasil instan, tetapi malas melakukan promosi. Ada pula yang terlalu berlebihan menggunakan media sosial sehingga mengunggah banyak konten dalam satu waktu sehingga membuat pengguna lain merasa risi.

5. Melupakan Promosi Offline

Memanfaatkan media sosial sebagai media promosi memang penting, tetapi jangan sampai melupakan promosi secara offline. Promosi offline dapat memanfaatkan media cetak, seperti brosur, flyer, stiker, poster, pin, gantungan kunci, dan sebagainya. Strategi promosi ini masih efektif dilakukan di era digital seperti sekarang karena dapat menjangkau banyak orang, termasuk orang-orang yang belum melek teknologi.

 

Kini, cetak media promosi apa pun di Soerabaja45 semakin mudah! Buat yang enggak punya waktu dan enggak mau ribet bolak-balik ke cabang, kamu bisa cetak dari rumah dengan tingkah langkah aja. Hubungi WA Center, transfer (DP minimal 50%), ambil di cabang terdekat atau dikirim menggunakan JNE/JNT. Hanya butuh waktu 1-3 hari, pesananmu langsung jadi dan sampai di tangan.

Kami memberikan penawaran menarik yang tak mungkin kamu dapatkan di tempat lain!

Order berapa pun, tanpa minimal order

Harga terjangkau

Dapat potongan harga (S&K berlaku)

 

Tak perlu pikir panjang, buruan kembangkan bisnismu bersama Soerabaja45!!!

 

===================================================

Website : soerabaja45.co.id

official akun Instagram @soerabaja45.id
official akun TikTok @soerabaja45printing

Kontak CS kami: wa.me/6281131133355

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Copyright 2023 • PT SOERABAJA PRINTING INDONESIA | All Rights Reserved by andi.pw
Artikel ini telah dilihat : kali.